19 Maret 2021 | Kegiatan Statistik
Kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua bagian dinamika suatu daerah yang saling erat terkait, walaupun tingkat keterkaitannya merupakan angka relatif yang tidak akan sama antar wilayah, sangat tergantung pada sektor dominan yang berkontribusi paling besar dalam perekonomian wilayah. Untuk Kota Pagar Alam, dengan sektor pertanian yang mendominasi dalam perekonomian, dengan perkebunan tahunan yang paling besar, menjadikan perekonomian Pagar Alam menjadi lebih statis pergerakannya. Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Pagar Alam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya adalah dengan program stek kopi yang baru berjalan setahun dan bantuan pinjaman dengan keringanan pembayaran bunga melalui perbankan.
Dilihat dari
persentase kemiskinan, dalam tiga tahun terakhir, sejak tahun 2018 sampai 2020,
menunjukkan peningkatan, yaitu dari 8,77 persen (2018), 8,90 persen (2019) dan
9,07 persen (2020). Trend kenaikan persentase kemiskinan yang terjadi dalam
tiga tahun tersebut, tidak bisa dikaitkan secara langsung atau mengindikasikan terjadinya
penurunan kinerja Pemerintah Kota Pagar Alam dalam meningkatkan kesejahteraaan
masyarakatnya, tetapi lebih kepada kondisi tak terduga alamiah yang terjadi,
seperti kemarau panjang dan fenomena serangan harimau di tahun 2019 dan wabah COVID-19
yang melanda Pagar Alam di tahun 2020. Khusus dampak wabah COVID-19, hal ini terjadi
secara merata hampir di seluruh wilayah tanah air. Tetapi walaupun begitu
besarnya tekanan terhadap perekonomian, ekonomi Pagar Alam masih bisa tumbuh
positif, yaitu sebesar 0,01 persen. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan ekonomi
masyakat Pagar Alam masih relatif lebih baik dibanding daerah lainnya di
Sumatera Selatan, yang hamper semua daerah mengalami pertumbuhan ekonomi minus,
termasuk Provinsi Sumatera Selatan, yang hanya tumbuh sebesar -0,11 persen di
tahun 2020.
Pola
konsumsi masyakat yang lebih cenderung untuk menahan konsumsi, karena
pendapatannya yang tahunan, membuat kondisi ekonomi masyarakat Pagar Alam
menjadi sensitif dengan gejolak ekonomi pasar, terutama fluktuasi harga
komoditas kopi dan teh. Dikhawatirkan, jika tingkat harga pasar turun, akan
membuat banyak masyarakat Pagar Alam yang jatuh menjadi miskin. Program stek
kopi, paling tidak dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena produktifitasnya
diyakini akan meningkat, dan membuat masyarakat terlepas dari perangkap rentan
miskin tersebut. Selain itu, perlu adanya terobosan besar dan nyata untuk
memajukan sektor parawisata yang memiliki potensi sangat besar di Kota Pagar
Alam, dan potensi besar tersebut masih sangat minim sentuhan kebijakan
perekonomian.
Berita Terkait
Audiensi BPS Kota Pagar Alam dan Walikota Pagar Alam
[Audiensi Profil Kemiskinan Kota Pagar Alam Bersama Pj. Walikota
Kunjungan Dan Silaturahmi Pj. Walikota Pagar Alam Ke BPS Kota Pagar Alam
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPS Kota Pagar Alam Dan STKIP Muhammadiyah Kota Pagar Alam
Produksi Perikanan Kota Pagar Alam
BPS Kota Pagar Alam Gencar Sosialisasi Sensus Penduduk 2020
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Pagar Alam (Statistics of Pagar Alam Municipality)Jl. Laskar Wanita Mentarjo Komp. Perkantoran Gunung Gare
Kel. Pagar Wangi
Kec. Dempo Utara
Kota Pagar Alam
Provinsi Sumatera SelatanTelp (62-730) 623511
Faks (62-730) 623511
Mailbox : bps1673@bps.go.id